Sabtu, 26 Januari 2013

Inflasi Subur Membuat Harga Emas Naik

Emas diperdagangkan flat pada hari Jumat, dibantu oleh melemahnya dolar AS dan optimisme kesepakatan untuk menghindari “Fiscal cliff” yang akan dimulai Januari 2013. Emas biasanya tumbuh subur pada inflasi sedangkan deflasi cenderung mendorong ke bawah. Namun demikian, keuntungan logam mulia masih agak terbatas setelah Ketua kongres AS, John Boehner berbicara pada sebuah konferensi pers mengatakan masih belum ada kemajuan substantif yang dibuat dalam pembicaraan anggaran.
Emas kini menemukan dirinya dalam posisi yang sedikit tidak nyaman, tidak terlalu panas, tidak terlalu dingin jika ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda pemulihan pada tahun depan maka dollarakan mengambil sinar emas. Ini bukan perkiraan bearish tetapi pertanyaannya apakah kenaikan harga emas sebanyak  17% dapat dipertahankan.
Jepang akan melepaskan lagi serentetan kebijakan stimulus ketika ekonomi Jepang stagnan, terkait perdebatan tentang bagaimana untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi menjelang pemilihan umum. Tokyo menyetujui $ 10.7 B untuk fresh stimulus.
Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton mendesak para pemimpin Eropa untuk mengatasi krisis Eropa dan mencari cara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan sektor tenaga kerja dan mengatakan kesehatan ekonomi global tergantung pada Eropa. Jadi penting badi para pemimpin Eropa bergerak mencari arah kebijakan yang dapat mendorong pertumbuhan kredibel dan berkelanjutan.

Pada pergerakan Kamis kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1719.55 per troy ounce. Sejak pembukaan market, emas langsung menguat dengan bergerak ke atas menuju resistan pada harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1728.30 per troy ounce. Akhirnya pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 1725.50 per troy ounce. Pergerakan emas mengalami keuntungan tipis terhadap dollar sebanyak USD 5.95.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada di atas indikator simple moving average (SMA) 200 yang merupakan area support kuat bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level  43 dengan memberikan indikasi harga berpotensi berada dalam kondisi bullish minor. Sedangkan indikator momentum 14 masih memberikan indikasi akan bergerak bullish.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali menguat terhadap dollar. Jika resistan USD 1730.00 per troy ounce maka ada peluang emas akan bergerak ke atas menuju resistan berikutnya pada kisaran USD 1735.71 hingga 1742.78 per troy ounce. Sebaliknya waspadai jika emas melemah maka support USD 1717.22 per troy ounce berpotensi akan di uji oleh pergerakan harga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar